ekonomi di china
Sistem Ekonomi di China
China dahulu memang sangat terkenal
dengan istilah Negara Komunis, negara yang semua perekonomiannya diatur oleh
Negara dan warga negara yang menentangnya akan dihukum jadi tidak boleh ada
salah satu warganya yang menentang kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh
pemerintahannya. China juga membungkam atau mengekang pers di negaranya
sendiri. Organisasi Reporters Sans Frontieres (RSF) yang berkedudukan di Paris
pada 4 Januari 2006 silam juga melaporkan bahwa kasus penahanan terhadap
wartawan sepanjang tahun 2005 paling banyak terjadi di China. Data yang
dikumpulkan organisasi reporter lintas negara itu menunjukkan sampai 1 Januari
2006 lalu, jumlah wartawan yang ditahan di negara komunis itu sebanyak 32
orang. Di sini media diberi pengawasan yang ketat.
Pembredelan dan penyitaan terhadap
media juga bisa dilakukan. Tetapi sekarang China merubah sistem perekonomiannya
ke arah yang lebih baik lagi, tidak ada lagi pengekangan terhadap pers, memberi
kebebasan kepada warga negara untuk mengatur perekonomiannya sendiri, menambah
kuasa pegawai tempatan dan pengurus kilang dalam indrustri, dan membenarkan berbagai
pengusahawanan dalam servis dan perkilangan ringan, dan membuka ekonomi kepada
perdagangan dan pelaburan liar. Kawalan harga juga telah dilonggarkan. Ini
telah mewujudkan penukaran sistem ekonomi berasaskan komunis menjadi sistem
ekonomi campuran komunis dan kapitalisme.
Pada beberapa tahun terakhir, China
telah menegaskan lebih lanjut target dan tugas penyempurnaan sistem ekonomi
pasar sosialis yaitu suatu pasar ekonomi dimana kepemilikan publik merupakan
arus utama, sebagai bukti bahwa antara tahun 1989 sampai 2001, jumlah
perusahaan negara anjlok dari 102.300 buah menjadi 46.800. sedangkan jumlah
perusahaan swasta meledak dari 90.000 buah menjadi 2 juta buah.
Hal ini sesuai dengan tuntutan
mempertimbangkan secara menyeluruh perkembangan kota dan desa, perkembangan
regional, perkembangan sosial ekonomi, perkembangan harmonis antara manusia dan
alam, serta perkembangan di dalam negeri dan keterbukaan terhadap dunia luar,
mengembangkan peranan dasar pasar dalam alokasi sumber daya, meningkatkan
fitalitas dan fungsi pemerintah di bidang pengelolaan sosial dan layanan umum,
dan memberikan jaminan sistem yang kuat kepada pembangunan masyarakat cukup
sejahtera secara menyeluruh.
Kemudian China berusaha menyempurnakan
sistem pokok ekonomi di mana ekonomi milik negara merupakan bagian utama dan
ekonomi multi kepemilikan berkembang bersama, mendirikan sitem yang
menguntungkan untuk mengubah struktur ekonomi dualis antara kota dan desa,
membentuk mekanisme yang mendorong perkembangan harmonis ekonomi regional,
membangun sistem pasar modern yang seragam, terbuka dan bersaing secara tertib,
menyempurnakan sistem pengontrolan makro, sistem pengelolaan administrasi dan
sistem hukum ekonomi, menyempurnakan sistem penempatan kerja, distribusi
pendapatan dan jaminan sosial, dan mendirikan mekanisme yang mendorong
perkembangan yang berkelanjutan di bidang ekonomi dan sosial. Dengan adanya
data seperti yang di atas, maka China dapat digolongkan ke dalam negara yang
menganut sistem perekonomian sosialis.
Dan ini sangat memberi pengaruh terhadap
perekonomian China sampai-sampai AS yang notabene adalah negara adidaya, tidak
mampu menghadapi perekonomian China yang memiliki nilai kemajuan ekonomi sangat
pesat berkat sistem ekonomi yang mereka anut. Sebenarnya kita harus belajar
dari China bukan malah belajar dari Amerika yang sekarang ini sedang mengalami
krisis hebat. Sekarang China juga sedang membuka pasar ekonomi bebas, yang
artinya mereka membuka perekonomian untuk siapapun demi tercapainya
kesejahteraan bagi masyarakatnya. Pasar bebas sendiri merupakan ciri dari
sistem ekonomi liberalisme atau kapitalisme. Jadi sistem ekonomi China adalah
sistem ekonomi campuran antara sosialis, kapitalisme, dan komunisme.
Dampaknya bagi kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat China adalah masyarakat dapat mengembangkan inisiatif dan
kreatifitas, sehingga masyarakat secara otomatis dapat menjalankan usaha dengan
lebih maksimal. Dengan adanya campur tangan pemerintah juga, maka dapat
meminimalisir monopoli oleh pihak swasta. Sehingga ekonomi negara juga bisa berjalan
stabil dan rakyat juga akan mendapat dampak positif dari hal itu.
Dengan sistem ekonomi ini, bisa kita
bayangkan. Individu tidak dapat mengeksploitasi seluruh perekonomian, namun
individu masih bisa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kreatifitas usaha.
Dalam hal ini pemerintahkan akan ikut
campur juga, jadi pemerintah juga akan ikut bertanggung jawab. Jadi disini kita
dapat sama-sama memperoleh keuntungan meskipun tidak maksimal sesuai keinginan
kita. Setidaknya diantara pihak pemerintah dan masyarakat punya hak untuk ikut
andil dalam menjalankan kegiatan ekonomi ini.
Komentar
Posting Komentar