everything has changed

Hari-hari terus berlalu, tanpa sadar ini sudah memasuki tahun ketiga aku mengenalmu, pikiranku melayang pada saat kita pertama kali, tepatnya di lapang sekolah saat itu kita sudah memakai seragam putih abu-abu tapi kita juga memakai atribut konyol yang diharuskan oleh kakak osis, aku juga ingat bahwa kita itu teman sekelas pada saat MOS. Dulu kau merupakan siswa yang sangat pendiam dan pemalu bahkan untuk memperkenalkan dirimu saja wajahmu sudah berubah menjadi merah seperti tomat busuk, aku selalu tersenyum mengigat momen itu.
Masih ingatkah kau ketika kita memulai percakapan kita untuk yang pertama kali? Saat itu kau meminjam serutan kepadaku, dan ku rasa itu adalah awal dari semuanya. Pada saat pembagian kelas aku sangat berharap bahwa kita bisa sekelas dan ternyata dewi keberuntungan sedang berada di pihakku sehingga kita bisa sekelas. Awalnya kita hanyalah teman biasa, tapi kau sudah tidak sependiam seperti pertama kali kita bertemu, mungkin karena kita sudah berkenalan sebelumnya. Ternyata kau adalah orang yang humoris dan tergolong pintar dan ku rasa kau juga mempunyai daya tarik yang tinggi sehingga kau cukup memiliki banyak penggemar baik itu seangkatan dengan kita maupun kakak kelas, bahkan diam-diam aku juga menjadi salah satu penggemarmu.
Seiring dengan berjalannya waktu, status kita berubah dari teman biasa menjadi sahabat dekat, kita sudah cukup mengenal satu sama lain, kau sangat menyukai olah raga sepak bola, bahkan kau sampai mengikuti club-club sepak bola dan ku rasa kau cukup mahir dalam olah raga tersebut. Hingga tiba suatu hari yang membuatku merasa bahwa hubungan kita mulai merenggang entah karena aku yang terlalu sibuk dengan kegiatan osisku atau kau yang mulai menjauh dariku dan memilih bersama teman-temanmu yang lain. Awalnya memang hanya terasa biasa karena kita masih saling bertegur sapa, tapi tanpa ku sadari kau semakin menjauh dariku, bahkan saat kau berada di depanku aku merasa kau sangat jauh hingga sulit untuk ku gapai, kau hanya melempar senyuman tipis yang terkesan dingin dan saat itu juga aku sadar bahwa semuanya telah berubah.
Aku yang sibuk dengan kegiatan OSIS-ku dan kau yang sibuk dengan para pacarmu itu dan juga club sepak bolamu, oh bahkan aku tak ingat kapan sikapmu berubah, kau menjadi seorang playboy kelas kakap. Dan kini aku berada di lapangan, tempat yang menjadi favorit-mu di sekolah ini dari dulu, memandangimu yang sedang menggiring bola ke gawang lawan, kau masih seperti dulu penuh kharisma dan menurutku banyak hal yang telah berubah, sekarang sudah tak ada lagi canda tawa atau bahkan senyuman tipis yang terkesan dingin.
Sekarang hanya ada tatapan datar seolah-olah kita adalah dua orang asing yang tidak saling mengenal. Tapi ada satu hal yang tak berubah, yaitu perasaanku padamu, masih sama seperti dulu dan pernah berkurang sedikit pun. Sebesar apa pun aku berusaha melupakan hasilnya tetap sama. Tak ada gunanya, selain berharap bahwa suatu hari nanti ada seseorang yang bisa menggantikan posisimu di hatiku. Tidak bisakah kalian bersikap adil padaku walaupun hanya sejenak. Tidak bisakah kalian.

http://cerpenmu.com/cerpen-cinta-dalam-hati-terpendam/everything-has-changed.html

Komentar

Postingan Populer